Cerita Dewasa Ngentot Staffku Yang Manis |
Cerita Dewasa Ngentot Staffku Yang Manis - Mulanya cuma iseng-iseng untuk mengisi waktu kosong di jam istirahat, tp lama-kelmaan Tyas salah satu stafku yg manis itu malah penasaran dan bertanya jauh tentang orgasme. Ya sebuah misteri yg kelihatan mudah namun susah diungkapkan.
Aku hanya geleng-geleng kepala mendengarkan ceritanya, lalu aku korek lebih dalam tentang perasaan, foreplay, gaya, waktu, dan lain-lain tentang hubungannya dgn suaminya, Dgn malu-malu Tyas pun menceritakan dgn jujur bahwa selama ini memang dia sendiri penasaran dgn apa yg namanya orgasme namun dia tak tahu harus bagaimana, yg jelas saat berhubungan dgn suaminya dia cukup foreplay, bahkan suaminya senang mengoral kewanitaannya sampai banjir, dan selama k0ntol suaminya masuk sama sekali tdk ada rasa sakit, yg ada hanya enak saja namun tdk bertepi, rasanya menggantung tdk ada ujung, dan tahu-tahu sudah berakhir dgn keluarnya sperma suaminya ke dalam kewanitaannya.
“Kira-kira berapa lama k0ntol suami kamu bertahan dalam kewanitaan kamu?” tanyaku.
“Mungkin sekitar 15 menit” jawabnya pasti.
“Gaya apa aja yg dipakai suami kamu?”
“Macam-macam, Pak, malah sampai nungging segala”
Aku hanya tersenyum mendengar jawaban Tyas yg polos.
“Kira-kira berapa besar k0ntol suami kamu?”
“Berapa ya?, saya tdk tau Pak!” jawabnya bingung.
Akupun jadi bingung dgn jawabannya, tp aku ada tdk kekurangan akal.
“Waktu kamu genggam punya suami kamu pakai tangan, masih ada lebihnya tdk?”
Tyas diam sejenak, mungkin sedang mengingat-ingat.
“Kayanya masih ada lebih, pas kepalanya, Pak!”
Aku tak dapat menahan senyumku.
“Maksud kamu, ‘helm’nya masih nongol?”
“Ya!” Tyaspun tersenyum jg.
Cerita sex selingkuh, Aku suruh tangannya menggenggam, aku pandangi secara seksama tangannya yg sedang mengepal, yg berada dalam genggamanku, sungguh halus sekali, Namun aku sadar bahwa aku ditempat umum.
“Aku perkirakan k0ntol suami kamu berukuran 10-14 cm, berarti masih normal, Yas!”
“Bagaimana dgn kekerasannya?” tanyaku lagi.
“Keras sekali, Pak, seperti batu!”
Aku diam sejenak mencoba berfikir tentang penghambatnya meraih orgasme, sebab dari pembicaraan tadi sepertinya tdk ada masalah dalam kehidupan seksnya, tp kenapa Tyas tdk bisa meraih orgasmenya?
“Kok diam Pak?”
“Aku lagi mikir penyebabnya.”
“Apa mungkin masalah lamanya, Pak? Sebab sepertinya saya sedikit lagi mau mencapai ujung rasa enak, tp suami saya keburu keluar” terangnya.
Aku diam sejenak, mencoba mencerna kata-katanya, tp tak lama Tyas sendiri membantahnya.
“Tp, tdk mungkin kali, Pak, sebab biarpun kadang lebih lama dari sepuluh menit, tp tetap saya merasa hampir di ujung terus, tanpa pernah terselesaikan.”
Aku sedikit mengerti maksudnya,
“Maksud kamu, kalau 10 menit kamu maunya semenit lagi? Namun kalau 12 menit atau 15 menit pun kamu maunya tetap semenit lagi?” tanyaku.
“Ya, betul, kenapa ya Pak?”
Aku kini mulai mengerti posisi sebenarnya, kemungkinan besar ada titik dalam memeknya yg belum tersentuh secara maksimal, Itu kesimpulan sementara, Namun aku belum sempat mengucapkan apa-apa, keburu jam istirahat kerja habis.
“Ya udah Yas, nanti kita terusin via SMS, oke?”
“Oke deh!” sahutnya riang sambil meninggalkan aku.
Di meja kerjaku, aku kembali memikirkan benar-benar masalah yg Tyas hadapi, sebenarnya ada niat untuk memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, karena setelah aku pikir-pikir Tyas punya kelebihan di Toket dan pantatnya yg besar jg kulitnya yg bersih dgn bulu-bulu halus, Namun Tyas akrab dgn istriku, dan aku sendiri kenal sudah lama denganya dan suaminya, ini yg jadi masalah, Lama aku berfikir, akhirnya aku putuskan untuk mencoba menolongnya semampuku tanpa mengharapkan apapun darinya, Aku yakin aku bisa membantunya berbekal pada pengalamanku selama ini.
Aku kirim SMS kepadanya,
“Yas, Sepertinya masalah kamu agak kompleks, Kalau sempat, bisa tdk nanti pulang kerja kita cari tempat yg enak utk mengobrol?”
5 menit aku tunggu belum ada jawaban jg, Aku jadi tegang sendiri, jangan-jangan dia marah, karena aku dianggap kurang ajar, Tp untunglah tak lama HPku bergetar 2x pertanda SMS masuk, Aku langsung lihat pengirimnya Tyas, aku baca isinya.
“Boleh, tp jangan di tempat sepi ya.., kata nenek itu berbahaya”
Cerita selingkuh 2017, Aku tersenyum membaca balasannya yg sedikit bergurau, lalu aku balas kembali,
“Yas, jangan salah tangkap ajakanku ya.. aku cuma tdk enak saja kalau kita terlalu mencolok, karena kamu istri orang & aku suami orang jg”
Singkat kata Pukul 5 sore kami janjian ketemu di sebuah rumah makan yg nyaman di daerah Jakarta timur, Suasana rumah makan yg agak temaram menambah rileks obrolan kami, Sambil makan kami melanjutkan obrolan kami yg tadi siang, Aku utarakan kesimpulan sementaraku bahwa ada kurang sentuhan di area memeknya, aku sarankan agar nanti malam mencari titik tersebut dan jika sudah ketemu aku suruh Tyas meminta kepada suaminya untuk menekan lebih kuat saat hubungan intim, Tyas mengangguk mengerti.
“Menurut Bapak, apakah body saya cukup bagus?”
Tiba-tiba saja Tyas bertanya seperti itu. Aku kaget mendengarnya, berarti kemungkinan Tyas kurang percaya diri dgn tubuhnya, dan menurut yg aku tahu ini sangat berbahaya untuk meraih orgasme.
“Yas, dalam sebuah hubungan intim, Jangan merasa body kamu jelek atau memek kamu tdk wangi atau toket kamu jelek atau apa saja yg menurut kamu negatif, itu faktor yg sangat penting dalam meraih orgasme, Ingat Yas, kalau tubuh kamu tdk bagus kan tdk mungkin suami kamu mau mencumbu kamu, dan mau berhubungan dgn kamu!”
“Justru kamu harus berfikir bahwa wajah dan tubuh kamu sangat bagus, buktinya suami kamu minta melulu, kan?”
“Tp, saya tdk nyaman dgn perut saya yg tdk ramping”
“Yas, yg lebih gendut dari kamu banyak, ingat itu, lagian menurutku perut kamu tdk terlalu gendut, Biasa saja!” jawabku tegas.
“Pokoknya malam ini, kamu coba untuk menghilangkan rasa tdk percaya diri kamu, dan saat ada sentuhan nikmat yg kamu bilang tdk berujung, suruh suami kamu menekannya lebih kuat, itu saja dulu, besok aku tunggu kabarnya!”
Aku jadi terkesan menyuruh, mungkin karena dikantor Tyas bawahanku, sehingga menjadi kebiasaan. Karena waktu sudah menunjukan jam 19.00 kami pun pulang ke rumah masing-masing, aku antar Tyas sampai tempat dia biasa menunggu angkot.
Keesokan paginya, Aku baru saja ngopi dan HP baru aku aktifkan, Sudah ada pesan dari Tyas, bunyinya singkat,
“Belum berhasil, Pak!”.
Aku lihat dikirim jam 23.10 malam, berarti kemungkinan Tyas mengirimnya saat baru selesai berhubungan dgn suaminya.
Sampai dikantor aku baru membalas SMSnya.
“Memang kenapa?”
Tak lama Tyas pun membalasnya.
“Tdk tahu kenapa, apa nanti sore kita bisa ketemu lagi, Pak?, saya merasa nyaman mengobrol dgn Bapak.”
Aku berfikir tentang arti pesannya, Apakah dia mengajakku selingkuh? Atau hanya perasaanku saja? Atau memang dia hanya ingin mengobrol saja? Sebagai lelaki jelas aku tdk mungkin menampiknya, Sorenya kami janjian di tempat yg kemaren, dan ungkapan Tyas yg jujur sangat mengagetkanku.
“Pak, terus terang, keinginan saya untuk meriah orgasme jadi tambah kuat, tp herannya malah saya inginnya dari Bapak, Entahlah saya yakin sekali saya bisa meraihnya bersama Bapak”
Jantungku terasa berhenti berdetak mendengarnya, belum selesai aku menenangkan pikiranku, Tyas kembali melanjutkan pembicaraannya.
“Tp bukan berarti saya ingin berhubungan dgn Bapak lho, saya hanya ingin tahu kenapa perasaan saya begini?”
Aku hanya diam, namun aku mengambil kesimpulan dalam hati bahwa kemungkinan Tyas terkesan dgn aku karena aku atasannya, bisa saja dia tanpa sadar kagum dgn cara kerjaku, atau apalah yg berhubungan dgn pekerjaan, Karena kalau secara fisik tdk mungkin, jauh lebih ganteng dan atletis suaminya dari pada aku.
Namun hal ini tdk aku ungkapkan kepadanya.
Suasana hening diantara kami beberapa saat, tp tiba-tiba saja tangan Tyas meraih tanganku,
“Pak.” Hanya itu yg keluar dari mulutnya
Tatapan mata kami beradu, Aku melihat ada gairah disana, Aku balas meremas jarinya, Sentuhan halus kulitnya terasa menimbulkan percik-percik gairah di antara kami, Akhirnya aku beranikan diri untuk mengajaknya,
“Yas, Bagaimana kalau kita diskusi langsung dgn praktek untuk meraih orgasme kamu?” suaraku terasa agak bergetar, mungkin agak canggung.
“Terserah Bapak deh” jawabnya manja sambil mencubit tanganku.
Pucuk dicinta ulampun tiba, aku segera membayar makanan kami dan langsung menuju hotel, sepanjang jalan ke hotel, jari-jari kami saling bertaut mengantarkan kehangatan ke jiwa kami, Dan setelah sampai di kamar hotel yg asri, Kami lamgsung mulai.. Meskipun awalnya agak canggung, Namun akhirnya kami dapat menikmati semuanya,
Masih dalam keadaan berpakaian, aku memeluk tubuh Tyas yg padat, bibir kami saling melumat lembut, kadang lidah kami saling kait dan saling dorong, sehingga gairah di dada kami semakin membuncah, Satu per satu pakaian kami bertebaran dilantai, seiring dgn nafsu kami yg semakin menggebu, Kini Seluruh organ tubuhku bekerja untuk memenuhi hasrat Tyas, aku rebahkan tubuh mulusnya di ranjang, sungguh pemandangan yg indah dan mendebarkan, dgn kulit tubuh yg putih bersih kontras dgn bulu-bulu halus dipermukaan kulitnya apalagi di memeknya yg begitu lebat menghitam. Aku langsung mengelus toketnya yg padat dgn lembut, sementara mulut dan lidahku menciumi dan menjilati centi demi centi tubuhnya tanpa terlewati,
“Tubuh kamu bagus sekali, Yas!” Aku mencoba memberinya rasa percaya diri.
Sementara Jilatanku sudah sampai pada memeknya, aku sibakkan bulunya dgn lidahku, aku kemut lembut klitorisnya, kadang lidahku menusuk langsung memeknya, Jari-jariku ikut membantu memberi kenikmatan dgn memilin-milin puting toketnya yg semakin mencuat, Sehingga membuat Tyas mengerang dalam nikmat, Sementara Tyas pun tdk tinggal diam, dia balas mengelus dadaku, kadang ujung dadaku di pilinnya, Tangan yg satunya lagi meremas-remas dan mengocok senjataku sehingga semakin meregang kaku dalam genggamannya, Yg aku yakin berdasarkan ceritanya pasti punyaku lebih besar dari pada punya suaminya, Gairah yg membuncah didadaku membuat aku lupa bahwa aku punya tugas untuk mengantarnya meraih orgasme.
Tubuh kami berguling-guling dikasur saling memberikan rangsangan dan kenikmatan, hingga akhirnya Tyas sendiri yg tdk tahan dan mengambil inisiatif, dia langsung mengangkangi tubuhku, dan langsung memegang senjataku untuk dibimbing kedalam liang surganya, Perlahan, centi demi centi, senjataku memenuhi rongga memeknya berbarengan dgn rasa nikmat dan hangat disenjataku, Cengkraman memeknya yg begitu kuat terasa mengurut senjataku, Tyas terus menggoyangkan pantatnya yg bulat padat, Tanganku memilin kedua putingnya, butir-butir keringat mulai membasahi tubuh kami berdua, tak lama Tyas berteriak histeris dan menggigit pundakku, tubuhnya mengejang kaku, dan wajahnya agak memerah melepas orgasmenya,
Aku berhasil mengantarnya meraih orgasme, Tubuhnya diam sejenak diatas tubuhku.
“Terima kasih, Pak” ia mencium keningku.
“Saya masih mau lagi” ucapnya serak.
Sungguh diluar dugaan, mungkin karena baru kali ini dia meraih orgasme, Tyas begitu liar, hanya beberapa detik, tubuhnya mulai bergoyang diatas tubuhku, Dan anehnya lagi, Hampir disetiap gaya Tyas bisa meraih orgasmenya begitu cepat, Mungkin ada 6 kali dia sudah orgasme tp dia belum puas jg, sementara aku sendiri bersusah payah menahan orgasmeku, Aku benar-benar ingin memuaskan dahaganya, Apalagi saat gaya doggy, sambil meremas buah pantatnya yg bulat, aku benar-benar tak kuat lagi menahan semprotan dalam spermaku, sentuhan buah pantatnya di pangkal senjataku menambah sensasi tersendiri.
“Yas, aku mau keluar, di dalam atau di luar?” sambil aku mempercepat kocokanku.
“Di dalam aja Pak, cepat sodok yg kuat!” erangnya.
Akhirnya Seluruh tubuhku bagai tersetrum nikmat, aku melepas orgasmeku, menyemburkan cairan hangat ke dalam lubang memek Tyas yg telah basah berbarengan dgn kedutan-kedutan kecil hangat dari dalam liang memek Tyas.
Yah, kami orgasme berbarengan, Sungguh nikmat sekali.
Waktu sudah menunjukan pukul 9 malam, namun Tyas kelihatannya belum puas jg, aku sampai bingung sendiri, biasanya istriku sekali orgasme tdk bisa lagi orgasme, Namun memang pernah aku baca ada wanita yg seperti Tyas.
Akhirnya waktu jualah yg harus memisahkan kami, kembali ke kehidupan nyata, Aku dgn istriku dan Tyas dgn suaminya, Namun sejak saat itu hubungan kami semakin hangat membara, Ada satu kelebihan Tyas yg tdk bisa aku lupakan, Memeknya sangat mencengkram meskipun sudah puluhan kali kami berhubungan, Pernah aku Tanya katanya dia sering minum jamu, Dan Tyas sendiri pun jelas sangat membutuhkan orgasme dariku, Karena terakhir cerita dia belum bisa meraih dgn suaminya, entahlah sampai kapan. Baca Cerita Dewasa Lainnya Disini...