Saudara Dari Kampung yang Mengeluarkan Air Maninya di Dalam Memek ku |
Saudara Dari Kampung yang Mengeluarkan Air Maninya di Dalam Memek ku - Eko, sebutlah begitu namanya. umur 19 tahun, tinggi 175cm, berkulit sawo matang, berwajah lumayan ganteng khas suku jawa. Setelah menamatkan sekolahnya di sebuah SMK di kampung nya, hanya berbekal ijasah SMK dia nekat mencoba mengadu nasib di Jakarta.
Berangkatlah Eko hari itu ke Jakarta berbekal uang secukupnya dan secarik kertas berisi alamat yang akan di tujunya. Mbak Santi… guman Eko sambil melihat kertas beriskan alamat yang akan di tujunya. Mbak Santi inilah yang akan menampung si Eko sebelum si Eko mendapatkan pekerjaan dan bisa membiayai hidupnya sendiri.
Santi, wanita yang di panggil mbak oleh Eko ini adalah wanita berumur 25 tahun. Wajahnya tidak jelek tapi juga tidak cantik, biasa biasa saja tapi manis khas perempuan jawa.
” Jatinegara jatinegara…. ” suara pedagang asongan yang membuyarkan lamunan Eko.
” wahh…. akhirnya nyampe juga ” batin Eko sambil melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 08:20, yang berarti sudah hampir jam stengah sembilan.
Eko pun lalu turut berdesak desakan dengan penumpang kereta yang laen untuk keluar dari kereta MATARMAJA yang membawanya dari kampung halamannya ke kota Jakarta. Sesampainya Eko di jakarta, dia langsung mencari taksi untuk mengantarnya menuju alamat mbak Santi.
inilah pengalaman pertama eko jauh dari rumah, dan pengalaman pertama dia juga naik taksi. Eko memang pemuda yang cerdas dan supel, jadi walaupun ini pengalaman pertamanya di kota besar tapi dia tidak kelihatan kampungan ataupun kiku.
di stopnyalah taksi kosti jaya yang sedang melintas di depat stasiun Jatinegara.
” mau kemana mas? ” tanya sang sopir taksi yang di berhentikan Eko.
” bisa antar saya ke alamat ini pak? ” jawab Eko dengan logat jawanya sambil menyerahkan secarik kertas alamat mbak Santi.
” oh, iya mas bisa. silahkan masuk. ” jawab sang sopir taksi sambil menyerahkan kebali kertas yang di berikan Eko.
lalu Eko pun masuk ke dalam taksi, tapi dia memilih untuk duduk di kursi depan samping pengemudi. Taksipun mulai jalan sesaat setelah Eko masuk. Setelah mobil berjalan sekitar setengah jam di padatnya jalan ibu kota, akhirnya sampai juga Eko di alamat yang di tuju.
” sudah sampai mas. alamat yang mas cari masuk ke gang itu. ” kata sang sopir taksi sambil menunjuk ke arah sebuah gang di seberang jalan.
” oh iya mas, terima kasih.” ” taksinya berapa mas?” jawab Eko sambil merogoh dompet di kantongnya.
” 25 ribu mas.” kata sang sopir sambil menunjukkan angka argo yang tertera.
Setelah membayar dan keluar dari taksi lalu Eko pun menyebrang dan berjalan masuk ke gang yang tadi di tunjukkan sang sopir taksi. sambil berjalan menyusuri gang sempit yang hanya muat untuk 2 motor itu, Eko mengeluarkan lagi secarik kertas yang berisi alamat mbak Santi.
” Rt 5, Rw 3, kontrakan bercat hijau punya Pak Said.” baca si Eko.
setelah berjalan dan bertanya sana sini akhirnya Eko menemukan Kontrakan yang di carinya.
” tapi kok sepi ya, mbak santi kemana?” batin eko sambil melangkah masuk ke halaman kontakan yang berderet ada 8 pintu itu.
” kontrakan mbak Santi pintu yang mana ya.” batin eko karena di kertas alamat tidak tertulis pintu berapanya.
Saat Eko sedang melamun karena bingung tiba tiba saja dia di kejutkan oleh sebuah suara yang menegurnya.
” nyari siapa ya dik?” suara yang menegur Eko.
Eko pun berbalik kearas suara itu dan dilihatnya seorang ibu2 memakai daster biru sambil menggendon bayi.
” nyari kontrakan mbak Santi buk, yang sebelah mana ya?” jawab Eko.
” mbak santinya lg nggak ada mas, lg kepasar. td katanya mau ada sodaranya yang datang dari kampung. klo boleh tau mas ini siapa ya?” jawab sang ibu berdaster biru.
” saya sodaranya mbak Santi dari kampung buk.” jawab Eko masih dengan logat medoknya.
” oooo….. nah itu dia mbak Santi.” jawab si ibu berdaster biru lagi sambil menunjuk ke arah perempuan yang sedang menenteng belanjaan.
Eko lalu melihat ke arah yang di tunjuk sang ibu itu tadi.
” EKO…. dah lama ko?” tanya si mbak yang menenteng belanjaan yang ternyata mbak Santi itu.
” b.b.b.baru saja mbak.” jawab Eko terbata bata karena setengah nggak percaya klo wanita itu mbakSanti yang sedang di carinya.
Eko tertegun nenatap sosok Santi yang sekarang beda dengan yang dia ingat dulu di kampung. Santi sekarang yang dilihat Eko adalah wanita yang manis dan sexy dengan balutan kaos ketat warna putih yang menonjolkan payudaranya yang montok walau tidak terlalu besar di padu dengan rok jeans span selutut makin menambah manis wanita ini.
” oh iya buk, kenalin ini Eko sodara saya dari kampung.” kata Santi kepada wanita berdaster biru mengenalkan si Eko.
lalu Eko dan si ibu berjabat tangan sambil tersenyum sopan.
” ayo masuk ko, mari bu.” kata Santi mengajak eko masuk sambil berpamitan kepada ibu berdaster biru. lalu santi membuka kunci pintu dan masuk ke kontrakan yang ternyata berada di paling ujung deretan kontrakan itu di ikuti Eko.
” ya beginilah kontrakan mbak ko, alakadarnya.” si santi menunjukkan keadaan kontrakannya. kotrakan Santi adalah kontrakan satu ruangan, lumayan luas dengan kamar mandi di dalam. di dalamnya lumayan lengkap ada tivi, kulkas, springbed ukuran jumbo dan peralatan2 laennya.
” trus ntar aku tidur dimana.” batin Eko setelah melihat2 ruangan kontrakan Santi.
saat Eko melamun tiba2 dia di kagetkan suara santi yang menyuruhnya mandi trus istirahat. mendengar perintah Santi, Eko pun lalu meletakkan tas ranselnya di depan rak tivi mengambil handuk peralatan mandi lalu menuju kamar mandi. sesampainya di kamar mandi Eko pun kembali bingung, karena kamar mandinya nggak ada pintunya.
“ah bodo amat” batin Eko karena dia pengen buru2 mandi trus langsung tidur karena capek habis perjalanan jauh.
selesai mandi dan berganti pakaian lalu Eko pun pamit buat istirahat tidur.
“tidurnya di ranjang aja ko.” kata Santi.
“iya mbak.” jawab Eko sambil merebahkan diri ke springbed embuk bercover biru muda.
tak terasa Eko sudah tertidur hampir 6 jam. Eko terbangun karena mendengar suara orang sedang mandi. sampai di sini Eko belum punya pikiran macam macam. setelah selesai mandi dengan menggunakan daster warna ungu, lalu santi mengajak Eko untuk makan.
” ayo makan ko. td mbak gk tega mo ngbangunin kamu. kamunya nyenyak banget tidurnya.”
” iya mbak.” jawab Eko.
merekapun lalu makan masakan Santi yang di masak tadi waktu Eko sedang tidur. sambil makan merekapun bercakap2 mengakrabkan diri, sambil santi Menanyakan keadaan di kampung. maklum, santi sudah hampir 4 tahun nggak pulang kampung. nggak terasa merekapun sudah semakin akrab dan waktupun tak terasa sudah larut malam.
” aku tidur di mana mbak?”
” di mana aja ko, klo mau di kasur bareng mbak juga boleh.”
DEG….. eko terkejut dengan jawaban Santi.
” aku tidur di bawah aja lah mbak, di depan tivi.”
” ok lah terserah kamu.” jawab santi.
hari berganti minggu, minggu berganti bulan, tak terasa Eko sudah 4 bulan numpang di kontrakan Santi. selama 4 bulan itu juga Eko sudah mondar mandir kesana kemari melamar kerja bermodalkan ijasah SMK, tapi sayang belum juga mendapatkan pekerjaan. dan selama 4 bulan itu jugalah si Eko lama2 mempunyai hasrat terpendam dengan mbak santi.
bagaimana tidak, selama 4 bulan mereka tinggal berdua dengan kamar mandi yang gak ada pintunya dan kadang merekapun tidur seranjang berdua. di tambah lagi dengan gaya berpakaian santi yang terbilang berani kalo di dalam kontrakan.
kadang santi suka memakai hot pants yang super pendek dan ketat, baju tidur yang tipis merangsang, bahkan sering juga santi hanya memakai kaos oblong yang kebesaran tanpa memakai bawahan, hingga kadan2 CD nya terexpost mata elang Eko.
di tambah lagi kamar mandi yang tak berpintu itu kadang membuat eko tambah blingsatan menahan konak. karena pernah beberapa kali eko tanpa sengaja memergoki santi lagi telanjang di kamar mandi begitu pula sebaliknya.
kalau sudah nggak tahan eko terpaksa onani diam2 di tengah malam sambil membayangkan santi. tanpa eko sadari sebenarnya santi pun juga sama. diam2 santi pun juga sering di landa birahi karena pernah beberapa kali memergoki eko yang sedang mandi.
santi selalu terbayang kontol eko yang lumayan besar dan panjang itu walaupun sedang tidak ereksi. setelah selama 4 bulan itu mereka hanya memendam nafsu masing2 tanpa ada yang berani mengungkapkan. akhirnya pada suatu hari kejadian itu di mulai dan terjadi juga. waktu itu di suatu pagi.
jam masih menunjukkan pukul 6 pagi, santi bangun dari tempat tidur langsung bergegas ke kamar mandi karena mau berangkat kerja. sesampainya di kamar mandi santi langsung melepas baju tidurnya yang berupa daster tipis itu skalian BH dan CD nya. sejenak santi mematut dirinya di cermin mengagumi tubuhnya yang montok.
“ah… sudah terlalu panjang.” batin santi melihat bulu memeknya yang sudah mulai panjang. santi memang tipe wanita yang nggak mau atau risih kalo bulu memeknya panjang. dia lebih suka dengan memeknya yang gundul tanpa sehelapuni bulu jembut.
dengan begitu daging memeknya yang tebal tembem semakin kelihatan dengan belahan memek yang masih rapat dan clitarisnya ya besar itu semakin menantang. segera santi mengambil silet cukur, sambil duduk mengangkang di bak mandi santi mulai mencukur habis bulu jembutnya.
selesai mencukur bulu jembut lalu santi membasuh memeknya untuk membersihkan bulu jembut yg menempel sehabis di cukur. waktu menyiram dan membersihkan bulu jembut yang habis di cukur tiba2 saja birahi melandanya. di letakkannya gayung yg di pegangnya sambil makin mengangkangkan kakinya santi mulai meraba2 memeknya sendiri.
di putar2kannya jempol tangan kirinya di clitaorisnya yang semakin keras dan membesar, sambil tangan kanannya meremas2 payudaranya sebelah kiri. seiring rangsangan di clitoris memek santi mulah basah dengan cairan kawinnya sendiri.
” uuuuuh…… hhhhmmmmm………”
” ooh….sssstttt….. oh… yeah….. ennmakkk…..”
pelan2 mulai keluar desahan santi, tangan kirinya yang tadi bermain di clitorisnya kini sudah berpindah ke lubang memeknya. di usap2 memeknya sambil sesekali jari tengahnya menyusup mengorek2 belahan memeknya. makin lama makin basah dan makin cepat pula tangan kirinya mengusap2 memeknya sendiri, sambil tangannya yang kanan berpegangan pada kran air takut terjatuh.
” ooooohhhgmmm…… iyyyyy….. eeennakkk……”
tapi tiba2 santi menghentikan aktifitasnya. dia ingin merasakan yang lebih enak dengan posisi yang lebih nyaman. santi mengintip ke ruangan kontrakannya memastikan kalau eko masih tidur. lalu dia berjalan telanjang bulat berjingkat lalu lansung naik ke tempat tidur dan menarik selimut untuk menutupi ketelanjangannya.
sebelum melanjutkan masturbasinya santi mengambil sesuatu dari laci yang ada di samping tempat tidur. dan ternyata yang di ambilnya adalah sebuah dildo berukuran sedang dengan vibrator. pelan2 di arahkannya dildo itu ke lubang memeknya, di usap2 kannya di situ sampai memeknya kembali basah kuyup dg cairan kawinnya.
pelan tapi pasti sambil terpejam dildo itupun mulai masuk ke lubang memeknya. di diamkan di nikmati keberadaannya sebentar di dlm memeknya sebelum mulai di gerakkan keluar masuk. santi mulai mendesah lagi seiring dildo mengobok2 lobang memeknya.
“ssssstttttt……mnmmmmm…….oh oooogh….. yesss…….. aaaaagrhg…… ooh…. enak…. nikmat banget…. hhhhuuuug…….. memmmek…. enaaaak mmmmeem….ekku…… iiiiaaaaa…… ggggatttteell…..”
desah santi yang makin lama makin keras tak terkontrol. tubuhnya mengelijang2 seperti cacing kepanasan. masih kuran puas lalu santi menghidupkan fibrator dildonya.
“ngngngngngng…….” bunyi vibrator dildo yang bergetar mengobok2 lubang memeknya. desahan santi sekarang makin keras, malah bisa di sebut jeritan2 kecil.
tubuhnya mengelijang2, matanya terpejam menikmati deraan knikmatan di selangkangannya. karena gerakannya tanpa dia sadari bahwa selimut yang tadi di pakai buat menutupi tubuhnya sekarang hilang entak kemana. sengga tubuh telanjang, kakinya yang terkangkang dengan dildo ya dia pegang keluar masuk dan bergetar di memeknya tak lagi tertutupi.
“oooooohhhh………aaaaaiiiiihhi……. mmmmmm…… yyyyeeess…. enak bbbanggget mmmmemeeekkkkuuuuhh….. ” desah santi yang makin dan semakin keras.
tanpa santi sadari bahwa desahannya telah membangunkan eko dari tidurnya. terbangun dari tidurnya karena desahan santi yang makin keras lalu eko bangun dan melihat ke arah ranjang tempat asalnya suara itu. betapa terkejutnya eko nenjumpai sesosok wanita mengangkan di tempat tidur mendesah2 birahi sambil mencucukan dildo keluar masuk ke memeknya.
tertegun eko melihat pemandangan seperti itu, sehingga pelan tapi pasti birahi mulai menguasainya. karena sudah gk kuat menahan birahi lalu eko dengan cepat mengeluarkan kontolnya dari celananya dan mulai mengocok pelan sambil menikmati siaran langsung santi.
pelan tapi pasti kontol eko mulai ereksi sempurna. karena kurang nyaman lalu eko skalian lepas celana dan bajunya telanjang bulat juga, sambil terus mengurut2 kontolnya mencari kenikmatannya sendiri. bersamaan dg itu tiba2 saja santi membuka matanya. melotot seakan mau keluar bola matanya. mulutnya meracau tidak karuan.
“oooogghhh….. aaaaaaaaa…… aku utt…. ennnakk…… yeeeeaaa…… eeekkk…koo….. huhhuhhuh……. nggggapppaii…..mmmmmm……. kammmmuuu….. a aaa….. akku keeee…..llu…… ooooooh…… iiiiyyyyyaaaaaaa……. ekkkkooooo……… “
tubuh santi mengelijang2 tanda dia mau orgasme yang dahsyat. dan…… crot…. crot…. crot…. crot….. aaaaaaaaaaaahhhhh……. santipun orgasme dengan dahsyatnya tanpa sanggup dia hentikan walapun dia tahu eko sedang melihatnya orgasme sambil telanjang bulat mengocok2 kontolnya. hhhhhhg….. dengus nafas santi menikmati sisa2 orgasmenya sambil mengeluarkan dildo yang mengentot memeknya sambil tepejam dan masih mengangkang.
entah setan mana yang menghinggapi eko sehingga dia pelan2 naek ke atas ranjang, memposisikan tubuhnya di tengah2 kangkangan santi lalu memegang kotolnya dan dengan satu dorongan langsung membenampan ke memek santi yang baru saja orgasme dengan dahsyat.
tersentak santi merasakan ada sesuatu yang menerobos masuk lobang memeknya. santi merasakan perih di memeknya karena kontol eko di masukkan dengan paksa dan cepat. lg pula kontol eko lebih besar dah panjan dari pada dildo yang baru di pakai santi. sehingga santi bisa merasakan kalau kontol eko masuk terlalu dalam sampai tembus pintu rahimnya.
mata santi melotot, mencoba meronta tapi apa daya. tubuhnya lemah tanpa daya karena baru mendapat orgasme yang sangat dahsyat. setelah memasukkan kontolnya ke memek santi, eko tidak langsung mengocoknya melaindah didiamkan terbenam sambil menikmati kedutan memek santi yang baru orgasme.
” EKO..!!! apa yang kamu lakuin???. cabut.!!….” santi mencoba menghardik eko.
” gila kamuu u… ko….. cabut ko… please… mbak hhhhmmmmm……
tanpa memperdulikan perintah santi pelan2 eko mulai menggenjot santi. pertama pelan lalu makin lama makin kencang makin lama makin beringas.
” ooooohhh….. kontolku enak mbak…… huuuhhh…… enaaaakkk….. mbaaakkk…… memmmee…… uhhh….sssrrt……” eko mendesah meracau.
” stooopppssphhh….. aaaaahhh… hhhhhiih……” kata santi sambil terus meronta melawan tapi juga mendesah.
“uddddaaaa….aaaaahhhh……. aaaammmpun ko…… kontolmu tembus rahhhimku kooo…….
plok plok plok plok…… clep clep clep clep clep……. suara selangkangan meraka beradu bertumbukan. santi meronta tapi sebenarnya dia juga merasakan nikmat yang teramat sangat sehingga santipun merasa hampir mendapatkan orgasme lagi.
“ooh…. memekmu dahsyaaaatttt mmmmmm……. mbbaaak…… ayooooo…… aku mau keluar….. aaaaarrrsgggtttthg…….” desah eko. seketika juga santi terkejut.
“..jjjjjaaaa…..nggaaaan……….. aaaaaahhhh…….. ssssrr……”
tiba2 tubuh santi mengejang, tangan dan kakinya memeluk eko dengan erat, pinggulnya bergetar hebat tanda santi sedang orgasme.
” aaakkuuu…. kelluaaa…… oooorrgghh…….”
dan… crot crot crot crot crot………. eko orgasme juga hampir bermaan dengan santi. menyemprotkan banyak sperma langsung ke rahim santi.
” hhhhii…..uuuuh…… nikmat mbak……” guman eko.
” aaaaah…hhh…… jaangan di dalam…. nanti aku hamil…..” kata santi pelan, melarang eko tapi sudah terlambat, eko telah menanamkan benihnya di rahim santi.
mereka masih bepelukan dengan kontol eko masih menancap di memek santi.
” kamu kok tega2 nya ko ama mbak?” kata santi pelan sambil menahan marah.
eko hanya diam menjawab. pelan2 tetes bening air mata keluar dari sudut bening mata santi. akhirnya setelah lelah bergulat mereka berdua tertidur berpelukan, dan santipun nggak jadi berangkat kerja. Baca Cerita Dewasa Disini...