Ngesex Puas Dengan Teman Suamiku |
Ngesex Puas Dengan Teman Suamiku - Hai para pembaca artikelceritasexdewasa.blogspot.com perkenalkan namaku Ninox aku seorang wanita umur 28 tahun kata orang tubuhku proposional dari tinggiku 169 cm dan berat badanku 56 kg ukuran payudaraku 36B didukung dengan wajah cantikku berkulit putih, memang aku dulu sering jadi SPG dalam acara pameran mobil jadi bisa dibayangkan secara singkat tentang diskripsiku.
Aku sudah memeiliki suami namanya Herman usianya lebih tua dari aku 2 tahun, sementara ditahun ini kami memang sepakat untuk menunda momongan dulu, kalau masalah sex kehidupan kami normal-normal saja, Suamiku bisa dibilang Hypersex malah bisa jadi dalam sehari minta jatah 3 sampai 4 kali.
Dan cerita sex terbaru ini berawal dari kesuksesan Herman bekerja di kantornya dan mendapat kepercayaan dari sang atasan yg sangat baik. Kepercayaan ini membuat dia sering harus bekerja overtime, pada awalnya aku bisa menerima semua itu tetapi kelamaan kebutuhan ini harus dipenuhi juga dan itulah yg membuat kami sering bertengkar karena kadang Herman harus berangkat lebih pagi dan lewat tengah malam baru pulang.
Dan mulailah cerita sex terbaru ini ketika Herman mendapat tanggung jawab untuk menangani suatu proyek dan dia dibantu oleh rekan kerjanya Vicky dari luar kota. Pertama diperkenalkan Vicky langsung seperti terkesima dan sering menatapku, hal itu membuatku risih.
Vicky cukup tampan gagah dan kekar. Karena tuntutan pekerjaan dan efisiensi, kantor Herman memutuskan agar Vicky tinggal di rumah kami utk sementara. Dan memang mereka berdua sering bekerja hingga larut malam di rumah kami.
Vicky tidur di kamar persis di seberang kamar kami. Sering di malam hari aku berpamitan tidur matanya yg nakal suka mencuri pandang diantara sela-sela baju tidur yg aku kenakan. Aku memang senang tidur bertelanjang agar jika Herman datang bisa langsung bercinta.
Pernah suatu saat ketika pagi hari kami aku dan Herman bercinta di dapur waktu masih pagi sekali dengan posisiku duduk di meja dan Herman dari depan, tiba-tiba Vicky muncul dan melihat kami, dia menempelkan telunjuk dimulutnya agar aku tdk menghentikan kegiatan kami, karena kami sedang dalam puncaknya dan Herman yg membelakangi Vicky dan aku juga tdk tega menghentikan Herman.
Akhirnya ku biarkan Vicky melihat kami bercinta tanpa Herman sadari hingga kami berdua orgasme. Dan aku tahu Vicky melihat tubuh telanjangku ketika Herman melepaskan K0ntolnya dan terjongkok di bawah meja.
Setelah kejadian itu Vicky lebih sering memperhatikan tiap lekuk tubuhku. Sampai suatu waktu ketika pekerjaan Herman benar2 sibuk sehingga hampir seminggu tdk menyentuhku. Di hari Jum’at kantor tempat Herman bekerja mengadakan pesta dinner bersama di rumah atasan Herman.
Rumahnya terdiri dari dua lantai yg sangat mewah di lantai 2 ada semacam galeri barang-barang antik. Kami datang bertiga dan malam itu aku mengenakan pakaian yg sangat seksi, gaun malam warna merah yg terbuka di bagian belakang dan hanya dikaitkan di belakang leher oleh kaitan kecil sehingga tdk memungkinkan memakai BH.
Bagian bawahpun terdapat sobekan panjang hingga sejengkal di atas lutut, malam itu saya merasa sangat seksi dan Vicky pun sempat terpana melihatku keluar dari kamar. Sebelum berangkat aku dan Herman sempat bercinta di kamar dan tanpa sepengetahuan kami ternya Vicky mengintip lewat pintu yg memang kami ceroboh tdk tertutup sehingga menyisakan celah yg cukup untu melihat kami dari pantulan cermin, sayangnya karena letih atau terburu-buru mau pergi Herman orgasme terlebih dahulu dan aku dibiarkannya tertahan.
Dan Vicky mengetahui hal itu. Malam itu ketika acara sangat ramai tiba-tiba Herman dipanggil oleh atasannya untuk diperkenalkan oleh customer. Herman berkata padaku untuk menunggu sebentar, sambil menunggu aku ke lantai 2 untuk melihat barang-barang antik, di lantai 2 ternyata keadaan cukup sepi hanya 2-3 orang yg melihat-lihat di ruangan yg besar itu.
Aku sangat tertarik oleh sebuah cermin besar di pojokan ruangan, tanpa takut aku melihat ke sana dan mengaguminya juga sekaligus mengagumi keseksian tubuhku di depan cermin, tanpa ku sadari di sampingku sudah berada Vicky .
“Udah nanti kacanya pecah lho..cakep deh..!”, canda Vicky
“Ah bisa aja kamu Vicky”,balasku tersipu.
Setelah berbincang-bincang di depan cermin cukup lama Vicky meminta tolong dipegangkan gelasnya sehingga kedua tanganku memegang gelasnya dan gelasku.
“Aku bisa membuat kamu tampak lebih seksi”,katanya sambil langsung memegang rambutku yg tergerai dengan sangat lembut.
Puas Ngeseks Dengan Sahabat Bokapku | Tanpa bisa mengelak dia telah menggulung rambutku sehingga menampak leherku yg jenjang dan mulus dan terus terang aku seperti terpesona oleh keadaan diriku yg seperti itu. dan memang benar aku terlihat lebih seksi.
Dan saat terpesona itu tiba-tiba tangan Vicky meraba leherku dan membuatku geli dan detik berikutnya Vicky telah menempelkan bibirnya di leher belakangku, daerah yg paling sensitif buatku sehingga aku lemas dan masih dengan memegang gelas Vicky yg telah menyudutkanku di dinding dan menciumi leherku dari depan.
“Vicky apa yg kamu lakukan..lepaskan aku Vicky..lepas..!”,rontaku tapi Vicky tahu aku tdk akan berteriak di suasana ini karena akan mempermalukan semua orang.
Vicky terus menyerangku dengan kedua tanganku memegang gelas dia bebas meraba buah dadaku dari luar dan terus menciumi leherku, sambil meronta-ronta aku merasakan gairahku meningkat, apalagi saat tiba-tiba tangan Vicky mulai meraba belahan bawah gaunku hingga ke selangkanganku.
“Vickyy..hentikan Vicky aku mohon..tolong Vicky..jangan lakukan itu..”,rintihku, tapi Vicky terus menyerang dan jari tengah tangannya sampai di bibir memekku yg ternyata telah basah karena serangan itu.
Dia menyadari kalau aku hanya mengenakan G-string hitam dengan kaitan di pinggirnya, lalu dengan sekali sentakan dia menariknya dan terlepaslah G-stringku. Aku terpekik pelan apalagi merasakan ada benda keras mengganjal pahaku.
Ketika Vicky sudah semakin liar dan akupun tdk dapat melepaskan, tiba-tiba terdengar suara Herman memanggil dari pinggir tangga yg membuat pegangan himpitan Vicky terlepas, lalu aku langsung lari sambil merapikan pakaian ku menuju Herman yg tdk melihat kami dan meninggalkan Vicky dengan G-string hitamku.
Aku sungguh terkejut dengan kejadian itu tapi tanpa disadari aku merasakan gairah yg cukup tinggi merasakan tantangan melakukan di tempat umum walau dalam kategori diperkosa.
Ternyata pesta malam itu berlangsung hingga larut malam dan Herman mengatakan dia harus melakukan meeting dengan customer dan atasannya dan dia memutuskan aku untuk pulang bersama Vicky.
Tanpa bisa menolak akhirnya malam itu aku diantar Vicky, diperjalanan dia hanya mengakatakan
“Maaf Ninox..kamu sungguh cantik malam ini.” Sepanjang jalan kami tdk berNinoxra apaun.
Hingga sampai dirumah aku langsung masuk ke dalam kamar dan menelungkupkan diri di kasur, aku merasakan hal yg aneh antara malu aku baru saja mengalami perkosaan kecil dan perasaan malu mengakui bahwa aku terangsang hebat oleh serangan itu dan masih menyisakan gairah.
Tanpa sadar ternyata Vicky telah mengunci semua pintu dan masuk ke dalam kamarku, aku terkejut ketika mendengar suaranya’,
“Ninox aku ingin mengembalikan ini”‘ katanya sambil menyerahkan G-stringku berdiri dengan celana pendek saja, dengan berdiri aku ambil G-stringku dengan cepat, tapi saat itu juga Vicky telah menyergapku lagi dan langsung menciumiku sambil langsung menarik kaitan gaun malamku, maka bugilah aku diahadapannya..
Tanpa menunggu banyak waktu aku langsung dijatuhkan di tempat tidur dan dia langsung menindihku.
Aku meronta-ronta sambil menendang-nendang?
”Vickyy..lepaskan aku Vicky..ingat kau teman suamiku Vicky..jangan..ahh..aku mohon”, erangku ditengah rasa bingung antara nafsu dan malu, tapi Vicky terus menekan hingga aku berteriak saat K0ntolnya menyeruak masuk ke dalam memekku, ternyata dia sudah siap dengan hanya memakai celana pendek saja tanpa celana dalam.
“Ahhhh?Vickyy..kau..:’ Lalu mulailah dia memompaku dan lepaslah perlawananku, akhirnya aku hanya menutup mata dan menangis pelan..clok..clok..clok..aku mendengar suara K0ntolnya yg besar keluar masuk di dalam memekku yg sudah sangat basah hingga memudahkan K0ntolnya bergerak.
Lama sekali dia memompaku dan aku hanya terbaring mendengar desah nafasnya di telingaku, tak berdaya walau dalam hati menikmatinya. Sampai kurang lebih satu jam aku akhirnya melenguh panjang
“Ahhh?..” ternyata aku orgasme terlebih dahulu, sungguh aku sangat malu mengalami perkosaan yg aku nikmati.
10 kemudian Vicky mempercepat pompaannya lalu terdengar suara Vicky di telingaku
“Ahhh..hmmfff?” aku merasakan memekku penuh dengan cairan kental dan hangat sekitar 30 detik kemudian Vicky terkulai di atasku.
“Maaf Ninox aku tak kuasa menahan nafsuku..”bisiknya pelan lalu berdiri dan meninggalkanku terbaring dan menerawang.
hinga tertidur Aku tak tahu jam berapa Herman pulang hingga pagi harinya.
Esok paginya di hari sabtu seperti biasa aku berenang di kolam renang belakang Herman dan Vicky berpamitan untuk nerangkat ke kantor.
Karena tak ada seorang pun aku memberanikan diri untuk berenang tanpa pakaian. Saat asiknya berenang tanpa disadari, Vicky ternyata beralasan tdk enak badan dan kembali pulang, karena Herman sangat mempercayainya maka dia izinkan Vicky pulang sendiri.
Vicky masuk dengan kunci milik Herman dan melihat aku sedang berenang tanpa pakaian. Lalu dia bergerak ke kolam renag dan melepaskan seluruh pakaiannya, saat itulah aku sadari kedatangannya,
“Vickyyy..kenapa kau ada di sini?” tanyaku,
“Tenang Ninox suaimu ada di kantor sedang sibuk dengan pekerjaannya”, aku melihat tubuhnya yg kekar dan k0ntolnya yg besar mengangguk angguk saat dia berjalan telanjang masuk ke dalam kolam
“Pantas sajaku semalam memekku terasa penuh sekali”‘pikirku.
Aku buru-buru berenang menjauh tetai tdk berani keluar dr dalam kolam karena tdk mengenakan pakaian apapun juga. Saat aku bersandar di pingiran sisi lain kolam, aku tdk melihat ada tanda2 Vicky di dalam kolam.
Aku mencari ke sekeliling kolam dan tiba-tiba aku merasakan memekku hangat sekali, ternyata Vicky ada di bawah air dan sedang menjilati memekku sambil memegang kedua kakiku tanpa bisa meronta.
Akhirnya aku hanya bisa merasakan lidahnya merayapai seluruh sisi memekku dan memasuki liang senggamaku..aku hanya menggigit bibir menahan gairah yg masih bergelora dari semalam. Cukup lama dia mengerjai memekku, nafasnya kuat sekali pikirku.
Detik berikutnya yg aku tahu dia telah berada di depanku dan k0ntolnya yg besar telah meneyruak menggantian lidahnya?
“Arrgghh..” erangku menahan nikmat yg sudah seminggu ini tdk tersentuh oleh Herman. Akhirnya aku membiarkan dia memperkosaku kembali dengan berdiri di dalam kolam renang.
Sekarang aku hanya memeluknya saja dan membiarkan dia menjilati buah dadaku sambil terus memasukan k0ntolnya keluar masuk.
Bahkan saat dia tarik aku ke luar kolam aku hanya menurutinya saja, gila aku mulai menikamti perkosaan ini, pikirku, tapi ternyata gairahku telah menutupi kenyataan bahwa aku sedang diperkosa oleh teman suamiku..
Dan di pinggir kolam dia membaringkanku lalu mulai menyetubuhi kembai tubuh mulusku..
”Kau sangat cantik dan seksi Ninox..ahh” bisiknya ditelingaku.
Aku hanya memejamkan mata berpura-pura tdk menikmatinya, padahal kalau aku jujur aku sangat ingin memeluk dan menggoyangkan pantatku mengimbangi goyangan liarnya. Hanya suara eranggannya dan suara k0ntolnya maju mundur di dalam memekku, clek..clek..clep..dia tahu bahwa aku sudah berada dalam kekuasaannya.
Beberapa saat kemudian kembali aku yg mengalami orgasme diawali eranganku
“Ahhh..” aku menggigit keras bibirku sambil memegang keras pinggiran kolam,
“Nikmati sayang?”demikian bisiknya menyadari aku mengalami orgasme. Sebentar kemudian Vicky lah yg berteriak panjang,
“Kau hebat Ninox..aku cinta kau..AAHHH..HHH” dan aku merasakan semburan kuat di dalam memekku.
Gila hebat sekali dia bisa membuatku menikmatinya pikirku. Setelah dia mencabut k0ntolnya yg masih terasa besar dan keras, aku reflek menamparnya dan memalingkan wajahku darinya. Aku tak tahu apakah tamparan itu berarti kekesalanku padanya atau karena dia mencabut k0ntolnya dari memekku yg masih lapar.
Setelah Herman pulang herannya aku tdk menceritakan kejadian malam lalu dan pagi tadi, aku berharap Herman dapat memberikan kepuasan padaku.
Dengan hanya menggenakan kimono dengan tali depan aku dekati Herman yg masih asik di depan komputernya di dalam kamar, lalu aku buka tali kimonoku dan kugesekan buah dadaku yg besar itu ke kepalanya dari belakang, berharap da berbalik dan menyerangku.
Ternyta yg kudapatkan adalah bentakannya
“Ninox..apakah kamu tak bisa melihat kalau aku sedang sibuk?
Jangan kau ganggu aku dulu..ini untuk masa depan kita” teriaknya keras.
Aku yakin Vicky juga mendengar teriakannya. Aku terkejut dan menangis, lalu aku keluar kamar dengan membanting pintu, lalu aku pergi ke pinggir kolam dan duduk di sana merenung dan menahan nafsu.
Dari kolam aku bisa melihat bayangan di Herman di depan komputer dan lampu di kamar Vicky. Tampak samar-samar Vicky keluar dari kamar mandi tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya. Karena di luar gelap tak mungkin dia melihatku.
Tanpa sadar aku mendekat ke jendelanya dan memperhatikan Vicky mengeringkan tubuh. Gila kekar sekali tubuhnya dan yg menarik perhatianku adalah k0ntolnya yg besar dan tegang mengangguk-angguk bergoyang sekanan memanggilku.
Aku malu sekali mengagumi dan mengaharapkan kembali k0ntol itu masuk ke dalam memekku yg memang masih haus.
Perlahan aku membelai-belai memekku hingga terasa basah, akhirnya aku memutuskan untuk memintanya pada Vicky, dengan hati yg berdebar kencang dan nafsu yg sudah menutupi kesadaran, aku nekat masuk ke dalam kamar Vicky dan langsung mengunci pintu dari dalam. baca cerita sex terbaru
Vicky sangat terkejut “Tyas..apa yg kamu lakukan?”, aku hanya menempelkan telunjuk di bibirku dan memberi isyarat agar tdk bersuara karena Herman ada di kamar seberang.
Langsung aku membuka pakaian tidurku dan terpampanglah tubuh putih mulusku tanpa sehelai benagpun di hadapannya, Vicky hanya terperangah dan menatap kagum pada tubuhku. Vicky tersenyum sambil memperlihatkan k0ntolnya yg semakin membesar dan tampak berotot.
Dengan segera aku langsung berlutut di hadapannya dan mengulum k0ntolnya, Vicky yg masih terkejut dengan kejadian ini hanya mendesah perlahan merasakan k0ntolnya aku kulum dan hisap dengan nafsuku yg sudah memuncak.
Sambil mulutku tetap di dalam k0ntolnya aku perlahan naik ke atas tempat tidur dan menempatkan memekku di mulut Vicky yg sudah terbaring, dia mengerti maksudku dan langsung saja lidahnya melahap memekku yg sudah sangat basah, cukup lama kami dalam posisi itu, terinat akan Herman yg bisa saja tiba-tiba datang aku langsung mengambil inisiatif untuk merubah posisi dan perlahan duduk di atas k0ntolnya yg sudah mengacung tegang dan besar panjang.
Perlahan aku arahkan dan masukan ke dalam lubang memekku, rasanya berbeda dengan saat aku diperkosanya, perlahan tapi pasti aku merasaskan suatu sensasi yg amat besar sampai akhirnya keseluruhan batang k0ntol Vicky masuk ke dalam memekku
“Ahh..sssfff..Vickyyy!” erangku perlahan menahan suara gairahku agar tdk terdengar, aku merasakan seluruh k0ntolnya memenuhi memekku dan menyentuh rahimku.
Sungguh suatu sensasi yg tak terbayangkan, dan sensasi itu semakin bertambah saat aku mulai menggoyangkan pantatku naik turun sementara tangan Vicky dengan puasnya terus memainkan kedua buah dadaku memuntir-muntir putingku hingga berwarna kemerahan dan keras
“ahh..ahh..” demikian erangan kami perlahan mengiringi suara k0ntolnya yan keluar masuk memekku clok..clok..clok?
Tak tahan dengan nafsunya mendadak Vicky duduk dan mengulum buah dadaku dengan rakusnya bergantian kiri kanan bergerak ke leher dan terus lagi.
Aku sungguh tak dapat menahan gairah yg selama ini terpendam. Mungkin karena nafsu yg sudah sangat tertahan atau takut Herman mendengar tak kuasa aku melepaskan puncak gairahku yg pertama sambil mendekap erat Vicky dan menggigit pundaknya agar tdk bersuara.
Kudekap erta Vicky seakan tak dapat dilepaskan mengiringi puncak orgasmeku. Vicky merasakan k0ntolnya disiram cairan hangat dan tahu bahwa aku mengalami orgasme dan membiarkanku mendekapnya sangat erat sambil memelukku dengan belaian hangatnya.
Selesai aku orgasme sekiat 30 detik, Vicky membalikan aku dengan k0ntolnya masih tertancap di dalam memekku. Vicky mulai mencumbuku dengan menjilati leher dan putingku perlahan, entah mengapa aku kembali bernafsu dan membalas ciumannya denga mesra, lidah kami saling berpagutan dan Vicky merasakan k0ntolnya kembali dapat keluar masuk dengan mudah karena memekku sudah kembali basah dan siap menerima serangan berikutnya.
Dan Vicky langsung memompa k0ntolnya dengan semangat dan cepat membuat tubuhku bergoyang dan buah dadaku bergerak naik turun dan sungguh suara yg timbul antara erangan kami berdua yg tertahan derit tempat tidur dan suara k0ntolnya keluar masuk di memekku kembali membakar gairahku dan aku bergerak menaik turunkan pantatku untuk mengimbangi Vicky.
Dan benar saja 10 menit kemudian aku sampai pada puncak orgasme yg kedua, dengan meletakan kedua kakiku dan menekan keras pantatnya hingga k0ntolnya menyentuh rahimku. Kupeluk Vicky dengan erat yg membiarkan aku menikmati deburan ombak kenikmatan yg menyerangku berkali-kali bersamaan keluarnya cairanku.
Kugigit bibirku agar tdk mengeluarkan suara, cukup lama aku dalam keadaan ini dan anehnya setelah selesai aku berada dalam puncak ternyata aku sudah kembali mengimbangi gerakan Vicky dengan menaik turunkan pantatku..
Saat itulah kudengar pintu kamarku terbuka dan detik berikutnya pintu kamar Vicky diketuk Herman,
“Vickyy..kau sudah tidur?”, demikian ketuk Herman.
Langsung saja Vicky melepaskan pelukannya dan menyuruhku bersembunyi di kamar mandi. Sempat menyambar pakaian tidurku yg tergeletak di lantai aku langsung lari ke kamar mandi dan mengunci dari luar.
Sungguh hatiku berdebar dengan kerasnya membayangkan apa jadinya jika aku ketahuan suamiku. Vicky dengan santai dan masih bertelanjang membuka pintu dan mengajak Herman masuk, Herman sempat terkejut melihat Vicky telanjang,
”Sedang apa kamu Vicky” tanpa curiga dengan tempat tidur yg berantakan yg kalau diperhatikan dari dekat ada cairan kenikmatanku.
Vicky hanya tersenyum dan mengatakan,
”Mau tau aja..”
Dasar Herman dia langsung memNinoxrakan suatu hal pekerjaan dan mereka terlibat pemNinoxraan itu. Kurang lebih sepuluh menit mereka berNinoxra dan sepuluh menit juga hatiku sungguh berdebar-debar tapi anehnya dengan keadaan ini nafsuku sungguh semakin menjadi-jadi.
Setelah Herman keluar, Vicky kembali mengunci pintu kamar dan mengetuk kamar mandi perlahan,
”Ninox buka pintunya..sudah aman”.
Begitu aku buka pintunya Vicky langsung menarik aku dan mendudukanku di meja dekat kamar mandi, langsung saja dibukanya kedua kakiku dan bless k0ntolnya kembali memenuhi memekku.
“Ahhh..ahh..” erangan kami berdua kembali terdengar perlahan sambil terus menggoyangkan pantatnya maju mundur Vicky melahap buah dadaku dan putingku.
Sepuluh menit berlalu dan goyang Vicky semakin cepat sehingga aku tahu dia akan mencapai puncaknya, dan akupun merasakan hal yg sama
“Vickyy lebih cepat sayang aku sudah hampir keluar..” desahku
“Tahan sayang kita bersamaan keluarnya”, dan benar saja saat kurasakan maninya menyembur deras dalam memekku aku mengalami orgasme yg ketiga dan lebih hebat dari yg pertama dan kedua, kami saling berpelukan erat dan menikmati puncak gairah itu bersamaan.
“Vickyyyy..,” desahku tertahan.
“Ahhh Ninox..kau hebat..” demikian katanya.
Akhirnya kami saling berpelukan lemas berdua, sungguh suatu pertempuran yg sangat melelahkan. Saat kulirik jam ternyata sudah dua jam kami bergumul.
“Terima kasih Vicky..kau hebat..” kataku dengan kecupan mesra dan langsung memakai pakaian tidurku kembali dan kembali ke kamarku.
Herman tdk curiga sama sekali dan tetap berkutat dengan komputernya dan tdk menghiraukanku yg langsung berbaring tanpa melepas pakaianku seperti biasanya karena aku tahu ada bekas ciuman Vicky di sekujur buah dadaku.
Malam itu aku merasa sangat bersalah pada Herman tapi di lain sisi aku merasa sangat puas dan tidur dengan nyenyaknya. Esoknya seperti biasa di hari Minggu aku dan Herman berenang di pagi hari tetapi mengingat adanya Vicky.
Kami yg biasanya berenang bertelanjang akhirnya memutuskan memakai pakaian renag, aku syukuri karena hal ini dapat menutupi buah dadaku yg masih memar karena gigitan Vicky. Saat kami berenang aku menyadari bahwa Vicky sedang menatap kami dari kamarnya.
Dan saat Herman sedang asyik berenang kulihat Vicky memanggilku dengan tangannya dan yg membuat aku terkejut dia menunjukan k0ntolnya yg sudah mengacung besar dan tegang. Seperti di hipnotis aku nekat berjalan ke dalam.
”Her aku mau ke dalam ambil makanan ya..!” kataku pada Herman, dia hanya mengiyakan sambil terus berenang, Herman memang sangat hobi berenang bisa 2 jam nonstop tanpa berhenti.
Aku dengan tergesa masuk ke dalam dan menuju kamar Vicky. Di sana Vicky sudah menunggu dan tak sabar dia melucuti pakain renangku yg memang hanya menggunakan tali sebagai pengikatnya.
“Gila kamu Vicky..bisa ketahuan Herman lho,” protesku tanpa perlawanan karena aku sendiri sangat bergairah oleh tantangan ini. dan dengan kasar dia menciumi punggungku sambil meremas buah dadaku
“Tapi kamu menikmatinya khan?!,” goda Vicky sambil mencium leher belakangku.
Dan aku hanya mendesah menahan nikmat dan tantangan ini. Yg lebih gila Vicky menarikku ke jendela dan masih dari belakang dia meremas-remas buah dadaku dan meciumi punggung hingga pantatku,
“Gila kau Vicky, Herman bisa melihat kita,” tapi anehnya aku tdk berontak sama sekali dan memperhatikan Herman yg benar-benar sangat menikamti renangnya.
Di kamar Vicky pun aku sangat menikmati sentuhan Vicky.
“Ninox kamu suka ini khan?” tanyanya sambil dengan keras menusukan k0ntolnya ke dalam memekku dari belakang.
“AHH..Vicky..” teriakku kaget dan nikmat, sekarang aku berani bersuara lebih kencang karena tahu Herman tdk akan mendengarnya.
Langsung saja Vicky memaju mundurkan k0ntolnya di memekku.
”Ahh.. Vicky lebih kencang..fuck me Vicky..puaskan aku Vicky..k0ntolmu sungguh luar biasa..Vicky aku sayang kamu..” teriakku tak keruan dengan masih memperhatikan Herman..
Vicky mengimbangi dengan gerakan yg liar hingga memekku terasa lebih dalam lagi tersentuh k0ntolnya dengan posisi ini,
”Ninoxx..khhaau hhebat..” desahnya sambil terus menekanku, kalau saja Herman melihat sejenak ke kamar Vicky maka dia akn sangat terkejut meilhat pemandangan ini, istrinya sedang bercinta dengan rekan kerjanya.
Ternyata kami memang bisa saling mengimbangi, kali ini dalam waktu 20 menit kami sudah mencapai puncak secara bersamaan
“Teruuus Vicky lebih khheeenncang..ahhhh aku keluar Vickyyy”, teriaku.
“Aaakuu juga Ninoxxx..nikkkkmat ssekali mmmeemeekmu..aahhhhh.” teriaknya bersamaan dengan puncak kenikmatan yg datang bersamaan.
Setelah itu aku langsung mencium bibirnya dan kembali mengenakan pakaian renangku dan kembali berenang bersama Herman yg tdk menyadari kejadian itu.
Setelah itu hari-hari berikutnya sungguh mendatangkan gairah baru dalam hidupku dengan tantangan bercinta bersama Vicky.
Pernah suatu saat ketika akhirnya Herman mau bercinta denganku di suatu malam hingga akhirnya dia tertidur kelelahan, aku hendak mengambil susu di dapur dan karena sudah larut malam aku nekat tdk mengenakan pakaian apapun.
Saat aku membungkuk di depan lemari es sekelebat ku lihat bayangan di belakangku sebelum aku menyadari Vicky sudah di belakangku dan langsung menubruku dari belakang.
K0ntolnya langsung menusuk memekku yg membuatku hanya tersedak dan menahan nikmat tiba-tiba ini. Kami bergumul di lantai dapur lalu dia mengambil kursi dan duduk di atasnya sambil memangku aku,
“Vickyy kamu nakal” desahku yg juga menikmatinya dan kami bercinta hingga hampir pagi di dapur. Sungguh bersama Vicky kudapatkan gairah terpendamku selama ini.
Akhirnya ketika proyek kantor Herman selesai Vicky harus pergi dari rumah kami dan malam sebelum pergi aku dan Vicky menyempatkan bercinta kembali. Baca Cerita Dewasa Disini...