Cinta Abadi Ku Dengan Gadis Cantik Bernama Monic

Cinta Abadi Ku Dengan Gadis Cantik Bernama Monic


Cinta Abadi Ku Dengan Gadis Cantik Bernama MonicPerkenalakan namaku Hendi, aku dari keluarga yg kurang mampu. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, aku bekerja sebagai pembantu di sebuah keluarga yg kaya raya di daerah menteng. Bosku adalah seorang ajudan duta besar dari Singapura, beliau memiliki seorang putri yg sdh dewasa dan cantik.

Putrinya bernama Monica yg baru berumur 19 setahun lebih muda dariku. Kulitnya putih mulus karena mereka adalah masih keturunan Cina. Tinggi badannya semampai dan sedikit agak bongsor itu. Walau demikian bentuk tubuhnya sangat seksi, itu dikarenakan dia sering senam tubuh. Dgn dada yg padat dan berisi serta bentuk pantat yg sangat bohay.
Hampir 3 bulan aku bekerja disana, selama itu semuanya berjalan baik. Tetapi pada suatu hari, ketika dirumah sedang kosong karena semuanya sedang keluar, menghadiri acara liburan di puncak. Hanya Mbak Monic (begitu aku memanggilnya) saja yg tdk ikut karena dia sdh ada janji dgn temannya.
Keesokan harinya di luar kebiasaanya Mbak Monic bangun pagi sekali. Ia langsung menuju dapur dan membuka lemari es, mencari makanan. Mungkin Mbak Monic sedang lapar. Aku dgn sopan menanyakan mau sarapan apa.
“Tolong, buatkan nasi goreng, yah”, pintanya.
Sambil ia menuangkan susu dingin yg ada di lemari es ke dlm gelas. ketika Aku sedang sibuk membuatkan nasi goreng pesananya, Mbak Monic berteriak kaget dan ada suara gelas jatuh yg membuatku juga merasa kaget. Aku cepat menghampirinya, dan secara refleks dia melompat dan memelukku erat.
“Ada seekor kecoak tadi berlari menginjak kakiku”, katanya ketakutan tanpa melepaskan pelukannya.
“Lari ke mana sekarang kecoaknya, Mbak” tanyaku.
“Ke arah pintu itu”, sambil dia menunjukkan pintu samping. Lalu aku berusaha menenangkannya.
Merasa terus dipeluk, walaupun hanya sebentar, tetapi itu sdh membuat hatiku bergetar, menahan gelora perasaanku. Aku merasakan dadaku sesak didekap dgn erat oleh kedua toketnya yg montok. Setelah beberapa saat akhirnya dia melepaskan pelukannya, sambil meminta maaf padaku.
Untunglah gelas yg pecah tersebut tdk melukainya, hanya sebagian dasternya basah akibat tumpahan susu tadi yg tersiram ke badannya. Karena daster yg dipakainya sangat tipis dan basah maka dgn jelas bentuk toketnya terlihat, sangat merangsang. Lalu aku cepat memberikannya tisue untuk mengeringkan tangan dan mukanya yg terkena air susu tadi. Aku lalu mengambil sapu dan kain pel untuk membersihkan bekas pecahan gelas tadi.
Selesai membersihkan pecahan gelas dan tumpahan air susu tadi, aku lanjutkan lagi membuat nasi goreng. Tanpa sadar, Mbak Monic mendekatiku dan mendekapku dari belakang sambil mengusapkan tissue ke bajuku yg basah juga akibat dasternya yg basah menempel di bajuku. Dgn berani ia menyingkapkan bajuku sehingga dgn leluasa dia bisa mengusapkan tisue ke dada dan perutku.
Tangannya yg lembut terasa membelai-belai dadaku yg membuatku salah tingkah, dan yg terlebih lagi adalah gesekan toketnya yg berada tepat di punggungku, ditambah lagi hembusan nafas hangatnya yg tepat mengenai leherku membuatku merasa makin terangsang, membuat kemaluanku mendadak mengeras. Tetapi untunglah dia berada dibelakangku sehingga dia tak melihatnya.
Setelah beberapa saat aku terlena, akhirnya aku tersadar dan pura-pura kalau nasi gorengnya sdh selesai aku buat. Aku bertanya apakah nasi gorengnya mau dibawa ke kamar seperti biasanya, atau aku sajikan di meja makan.
“Bawa ke kamar saja sekalian aku mau ganti bajuku”, katanya.
Aku menurut saja, aku berjalan di belakangnya sambil membawa sepiring nasi goreng. Sambil memasuki kamar, Mbak Monic berjalan menuju ke lemari bajunya.
“Taruh saja di meja, Hen”, pintanya.
“Ada lagi yg bisa saya bantu, Mbak” aku bertanya kalau-kalau masih ada yg dibutuhkannya.
“Tdk, terima kasih yah”, katanya sambil membuka dan sibuk memilih pakaiannya.
“kalau begitu saya permisi dulu, Mbak” Kataku sambil bersiap keluar dari kamar Mbak Monic untuk melanjutkan pekerjaanku.
Ketika aku hendak melangkah keluar dari kamarnya, Mbak Monic memanggilku.
“Hen, tolong dong ambilkan handuk di kamar mandi”. Aku langsung menuju kamar mandi yg terletak tak jauh dari lemari pakaian Mbak Monic.
“Yg warna putih yah”, pintanya lagi.
Ketika aku hendak mengambilnya, ternyata dibalik handuk itu terdapat celana dlm Mbak Monic. bentuknya berenda-renda, berwarna merah. Aku sempat membayangkan bagaimana kalau Mbak Monic sedang memakainya pasti akan terlihat sangat sexy dan menawan.
“Ketemu tdk, Hen” tanyanya, membuatku tersadar dari lamunanku.
“Yah sdh, Mbak” jawabku pasti.
Sambil aku membawanya keluar dan ketika aku berjalan memutar untuk menyerahkan handuk itu karena pintu lemari pakaian yg terbuka menghalangi jalanku, aku sangatlah terkejut. Ternyata Mbak Monic telah membuka dasternya dan BH-nya yg basah, dan dia hanya mengenakan celana dlm putih. Aku hanya dapat melihat terpana oleh pesona bentuk tubuhnya yg aduhay. Mbak Monic mempunyai toket yg sangat indah, putih, besar dan padat. walau tanpa mengenakan BH tetapi toketnya tetap kencang dan menantang untuk diremas dan dihisap.
Puting toketnya yg merah kecoklat-coklatan membuat kemaluanku berdiri lagi dan terasa sempit karena tertahan oleh CD dan celana panjangku. Lebih ke bawah lagi, aku dapat melihat jelas kemaluannya karena CD-nya yg berbentuk jala membuat seluruh bulu-bulu halus yg menutupi liang memeknya terlihat. tanpa sadar ia telah memegang tanganku, dan menyuruhku untuk membersihkan bekas tumpahan susu tadi dgn handuk basah yg aku pegang.
Tersadar dari itu, aku merasa sangat risih dgn pemandangan di depanku, bagaimana tdk aku sedang melihat wanita cantik yg hampir tdk memakai pakaian apapun kecuali hanya CD, itupun aku masih dapat melihat kemaluannya di balik CD putihnya. lalu aku membalikkan tubuhku agar tdk melihat tubuhnya yg hampir telanjang.
Lalu dia berkata,
“Kamu, kok malu sih, Hen? tdk apa-apa kok kamu melihat tubuhku”, katanya pasti.
Perlahan ia mendekatiku, membalikkan tubuhku. karena dekatnya, aku dapat merasakan toketnya yg telah menyentuh dadaku. Dadaku seperti ditahan oleh segumpal daging yg kenyal tetapi empuk dan hangat. Lalu aku beranikan diriku untuk mengusap wajahnya dgn lembut, yg tadi terciprat oleh susu, kemudian pindah ke leher, dia hanya terdiam, mungkin merasakan kelembutan usapanku di wajah dan di lehernya.
Tiba-tiba ia memelukku erat, lebih erat dari yg tadi ketika di dapur. Lalu dgn nafsu ia mulai mencium bibirku dgn mesra. Aku hanya terdiam, aku bingung apakah aku harus membalas ciumannya atau tdk, tetapi ‘kan dia adalah anak majikanku. Karena aku hanya diam dan tdk membalas ciumannya. Mbak Monic melepaskan ciumannya dan berbisik di dekat telinggaku dgn tetap memelukku.
“Hen, mengapa kamu tdk membalas ciumanku?”, katanya.
“Aku tdk berani, Mbak”, jawabku.
“Aku takut nanti akan keterusan dan ketahuan”, bisikku.
“Tdk apa-apa, Hen. kau tahu kalau sejak pertemuan kita aku sdh jatuh cinta padamu, setiap hari aku membayangkanmu”, kata Mbak Monic.
Hati sangat berdebar mendengar ucapannya, antara percaya dan tdk. Karena akupun juga sebenarnya telah jatuh hati padanya. tetapi semua itu aku pendam dlm-dlm, karena aku takut dan malu untuk mengatakannya padanya.
“Sungguhkah itu, Mbak Monic”, tanyaku, untuk meyakinkanku.
“Sungguh, Hen. apa kamu tdk percaya?” tanyanya kepadaku.
“Aku percaya. dan Akupun mencintaimu, Mbak Monic” jawabku mesra.
“panggil aku Monic saja, Hen” pintanya.
Akhirnya aku memberanikan diriku untuk membalas pelukannya, handuk yg kupegang terlepas dari tanganku dan jatuh di lantai. Kucium bibirnya yg merah dan basah, sambil mengusap punggungnya. dia pun membalas ciumanku dgn mesra sambil memejamkan matanya seakan ingin menikmati nikmatnya ciuman kami.
“Mmppphh.., Mmppphh..”. jujur saja, aku tdk begitu mahir dlm berciuman karena ini adalah pertama kalinya aku berciuman.
Sebelumnya aku belum pernah pacaran, mendekati wanitapun aku sangat jarang sekali, entahlah mengapa apa aku malu atau takut, aku sendiripun tak tahu. Dgn penuh perasaan aku mengigit halus bibir bawahnya, mengulum dan memainkan lidahku menjelajahi ruang mulutnya. Lidah kami saling bertemu, terasa hangat dan nikmat.
Hampir selama 5 menit kami saling berciuman, sampai nafas kami hampir habis dan terdengar sdh tdk teratur lagi. Setelah puas mencium bibirnya, aku mulai menciumi lehernya yg jenjang dan putih. Dia hanya bisa merintih kecil kegelian yg membuatku semakin bernafsu dan terangsang. Dari kiri ke kanan aku terus menciumi lehernya, yg membuatnya semakin mengeraskan suara rintihannya.
“Aaachhh.., oocchh.., mmmhhh.., ooohhhh”, desahnya lagi.
Setelah itu aku bimbing dia ke tempat tidur, aku baringkan dia di sana. Sambil menindihnya dan menciumi bibirnya lagi. Tanganku beraksi, meremas-remas toketnya yg kenyal itu. Memainkan puting susunya yg mulai mengeras, ini adalah yg pertama kalinya aku memegang toket, sungguh nikmat.
Setelah itu aku mulai mengeser posisi tubuhku ke samping sehingga aku bisa dgn leluasa memainkan toketnya yg mulai mengeras, mancung ke atas. Kuciumi, kuhisap-hisap putingnya susu sebelah kirinya, sambil tetap meremas-remas toketnya yg sebelah kanan. Terasa manis sekali toketnya karena tadi toketnya tersiram oleh susu yg tumpah. Dia hanya bisa memegang kepalaku seakan menyuruhku untuk tetap menghisap toketnya. bergantian aku jilati dan aku mainkan putingnya dgn lidahku, yg membuat tubuhnya kegelian.
Tampak jelas warna kemerah-merahan dan basah akibat hisapanku di hampir seluruh bagian toketnya. Aku pandangi pahanya yg mulus, putih dan berisi dlm posisi mengangkang seolah dia telah siap menantangku untuk menyetubuhinya. Tanganku mulai mengelus-elus memeknya dari luar CD-nya yg tipis itu, terasa hangat dan basah karena cairan memeknya. Lidahku sekarang mulai bergerilya turun menuju perutnya yg langsing, dan terasa tubuhnya bergerak-gerak tak bisa diam tandanya dia merasakan kegelian.
“Oocchhh.., Hen, geelii.., sekaalii.., oooccchhhhh”, teriaknya kegelian yg membuatku semakin terangsang.
Memeknya terasa semakin basah karena sekarang tanganku telah berasa menyusup ke dlm CD-nya, bulunya yg tipis tetapi lebat. Aku mulai mencari-cari lubang memeknya untuk memainkan clitorisnya.
Tampak tubuhnya bergetar, dan bergerak tak karuan karena rasa kegelian yg amat sangat. Melihat gerakan tubuhnya yg semakin tak karuan, membuat kemaluanku semakin berdiri dan sakit, karena posisi badanku yg terlungkup. Lalu aku buka CD-nya sehingga aku bisa melihat bukit kemaluannya yg telah mengembung basah dan sedikit kemerahan. Setelah puas memainkan clitorisnya, lalu aku mulai menyorongkan wajahku ke arah memeknya untuk menjilatinya. Terasa bau khas memek wanita yg harum dan merangsang.
“Ouuuccchhh.., ooohhh.., mmmhhh.., terus Hen, terruuss.., ooohhhh”
Aku hisap air memeknya sampai kering, asin tetapi nikmat. Seiring dgn hisapan-hisapanku tubuhnya kembali semakin bergerak liar. Aku mainkan liang memeknya dgn lidahku, aku putar-putar dan aku masukan lidahku ke dlmnya. Terasa lidahku seperti memasuki sesuatu yg hangat dan sempit. karena setahuku dia masih perawan karena selama ini dia belum memiliki seorang pacar.
Selama sepuluh menit aku mainkan memeknya dgn lidahku yg membuatnya merasa orgasme. Badannya menegang, pahanya menghimpit kepalaku yg membuatku susah bernafas.
“Aaacchhhh.., ooocchhh.., ooocchhh.., uuucchh.., oocchhhh.. “, rintihnya lemas menahan nikmat Ketika hanya dlm 2 menit cairan orgasmenya yg panas kembali menyembur keluar.
Memeknya kini semakin basah karena dia baru saja orgasme, aku hisap semua cairan yg ada dlm memeknya, sungguh luar biasa banyaknya, asin dan hangat tetapi nikmat sekali. Karena merasa k0ntolku semakin sakit terhimpit oleh tubuhku, lalu aku balik badanku. melihat aku berbalik, dgn ganas dia memelukku dari atas, sambil menciumi bibirku dgn nafsu dgn nafas yg tdk teratur karena habis orgasme.
“Kau hebat sekali, Hen. membuatku terangsang dan orgasme, nikmat sekali cumbuanmu” bisiknya halus.
Aku hanya bisa tersenyum, padahal ini adalah yg pertama kalinya aku mencumbu seorang wanita kataku dlm hati.
Sambil menciumiku, tangannya mulai bergerak membuka kancing kemejaku satu persatu, sehingga kini aku tdk memakai kemejaku karena bagian depannya telah terbuka sebagian besar, lalu dia mulai membuka zipper celanaku sehingga CD-ku terlihat dgn jelas dan batangankupun tambah mengeras karena kini tangannya tengah meremas-remas k0ntolku yg mungkin tdk besar panjangnya hanya 14 cm, sungguh nikmat sekali rasanya, membuat seluruh tubuhku bergetar oleh aliran-aliran kenikmatan remasan tangannya.
Kemudian dgn cepat ia buka Cd-ku sehingga kini aku tdk memakai celana lagi, ia kulum k0ntolku ke dlm mulutnya persis seperti bayi yg sedang menyusui. Aku merasa seperti ada kehangatan dan hisapan-hisapan pada batanganku. tangankupun tak mau kalah, aku remas-remas dadanya yg montok yg membuat dia semakin bernafsu. dgn nikmatnya ia mengocok k0ntolku dgn mulutnya, nikmat sekali. Semakin lama kocokannya semakin cepat membuatku semakin terangsang, akhirnya aku merasakan k0ntolku panas pada ujungnya dan aku sdh tdk tahan untuk mengeluarkan cairan air maniku.
“Ooocchhh.., ooohhh.., ucchhh..” dan,
Crroooott.., croootttt.., croot.., croott, air maniku nengalir dgn derasnya bak tanggul yg sedang bobol.
“Aachhh.., ooohhh..”, rintihku nikmat.
Badanku menegang dan keluarlah air maniku di dlm mulutnya yg mungil dan seksi. Dia hisap dan telan sampai habis seluruh air maniku sehingga k0ntolku kini terasa kering.
“Aachh Monic.., acchh.., enak sekali sayang..”, erangku keenakan.
Setelah itu kami hanya berpelukan mesra karena kami merasa tubuh kami sangat lelah. Lalu kami mandi bersama karena tubuh kami penuh dgn keringat.
Mungkin dlm hati Mbak Monic bertanya-tanya kenapa aku tdk sekalian saja untuk menyetubuhinya karena walau tanpa dipaksapun aku dapat saja melakukannya. Hanya aku saja yg tahu jawabannya. Itu tdk aku lakukan karena aku sangat mencintainya, aku tdk ingin merenggut kebahagiaan hidupnya, karena aku tahu kalau aku bukanlah jodohnya yg tepat.
Setelah permainan kami ini, kami sering melakukan petting dan cumbuan yg membuat kami mencapai kepuasan. saat keadaan rumah kosong atau tdk ada siapa-siapa. Selama melakukan petting aku tdk berani memasukkan k0ntolku ke dlm memeknya karena kau takut akan merusak keperawanannya. Walaupun dlm hatiku aku sangat ingin sekali melakukannya, tetapi aku tahan.
Tiga bulan berikutnya, tugas ayahnya telah selesai di Jakarta sehingga dia dan keluarganya harus kembali ke Singapura. Aku merasa kehilangan dirinya demikian pula dgn dirinya.
Aku hanya bisa berharap kalau dia akan tetap mengingatku dan kembali kepadaku. tp mungkin itu hanyalah anganku, mana mungkin seorang anak orang kaya mau dgnku yg seorang pembantu biasa dan miskin lagi.
Tetapi sehari sebelum keberangkatannya, dia mengatakan kepadaku bahwa dia sangat mencintaiku dan akan tetap mencintaiku walaupun dia berada jauh di sana. Dia tdk mempermasalahkan pekerjaan dan ekonomiku karena dia tahu bahwa aku dgn tulus mencintainya. Sungguh indah sekali perkataannya, semoga keinginan kami dapat terkabulkan. Baca Cerita Dewasa Disini...

Subscribe to receive free email updates: