Cerita Dewasa Selamat Tinggal Perawananku |
Cerita Dewasa Selamat Tinggal Perawananku - Kenapa mesti takut dan malu? Itu semua hak kita, memangnya cuma laki- laki saja yg punya hasrat dan libido? Wanita juga punya, hanya mereka biasanya malu dan takut mengungkapkannya, apa lagi untuk menyalurkannya. Lain halnya denganku, apa yg kumau kujalani saja apa adanya, yg penting aku belum mau ada ikatan. Begitulah kisah ngesex ini aku ceritakan.
Banyak juga yg mengatakan kalau hubungan antar suami istri pasti lebih nikmat, karena ada dasar saling mencintai, siapa bilang? Banyak juga kaum istri yg merasa tdk puas dan tdk mengalami orgasme karena sang suami melakukannya dengan cepat tanpa foreplay dan tdk peduli apakah lawan mainnya sudah puas atau belum, yg penting dirinya sudah orgasme.
Cerita Ngentot | Akibatnya apa yg dilakukan sang istri? Mau nyeleweng juga takut, mau masturbasi malu, walau terkadang ada juga yg sembunyi-sembunyi melakukan masturbasi, Hi.. hi.. hii..! Kacian deh loe! Kali ini akan kuceritakan pengalaman pertamaku melakukan hubungan sex atau make love (ML) yg sebenarnya. Ini kulakukan saat aku memasuki bangku kuliah di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Aku memang kuliah di sana mengambil jurusan kedokteran hewan. Di antara teman cowokku saat itu, yg paling akrab denganku adalah Gugun, anaknya cukup ganteng dan pandai. Namun sayangnya Gugun akhirnya tdk meneruskan kuliahnya karena dia merasa patah hati denganku (bukan GR lho!). Gugun memang merupakan cowok yg pertama kali merasakan mahkota kegadisanku, kulakukan semua itu dengan suka rela tanpa ada tuntutan.
Kuanggap saat itu kami memang saling suka sama suka dan saling membutuhkan, bukan berarti itu sebagai suatu ikatan yg mana aku harus bersedia menjadi istri Gugun kelak. Hal inilah yg membuat Gugun akhirnya harus terpukul dan patah hati, karena setelah kupersembahkan mahkota kegadisanku, Gugun merasa harus bertanggung jawab dan akan menikahiku.
Sedangkan aku tdk ingin mendapat ikatan apa-apa, maka akhirnya Gugun patah hati dan berhenti kuliah, sejak saat itu aku juga tdk tahu dia ada dimana, kalau seandainya saat ini di manapun Gugun berada dan sedang membaca kisahku ini, aku mohon maaf, bukannya aku bermaksud menyakiti hatinya, tapi begitulah aku, Natalia yg masih tetap seperti yg dulu.
Sejak awal perkenalanku dengan Gugun, kami memang telah merasa saling cocok satu sama lain. Banyak hal yg kami selalu lakukan dan lalui bersama, entah bagaimana perasaan Gugun padaku saat itu, namun aku menganggap Gugun tak lebih sebagai seorang teman yg akrab dan enak diajak berbincang maupun bergaul, atau mungkin sebagai kakak yg bisa diajak curhat misalnya.
Hubungan kami makin hari makin dekat dan akrab, kami juga mengawali dengan saling berciuman, berpelukan sambil terkadang saling raba dan saling remas, tentunya di tempat-tempat sepi yg memungkinkan. Belakangan kami juga sering melakukan petting atau oral sex. Kalau yg satu ini kami lakukan terkadang di rumahku saat tdk ada siapa-siapa, terkadang juga di tempat kost Gugun, atau di losmen-losmen murah dengan membayar patungan, maklum Gugun bukan asli anak Surabaya, kedua orang tuanya asli dan tinggal di Medan sana.
Kami gapai kepuasan itu melalui hubungan oral sex, kami saling cium, saling lumat dan saling cumbu. Tangan-tangan kami saling meraba dan mengelus daerah sensitif kami masing-masing, hingga pada puncaknya kami saling jilat dengan posisi 69. Kepala Gugun membenam di selangkanganku, mengoral memekku dan menjilati klitorisku. Sebaliknya aku juga sibuk mengocok batang kemaluan Gugun sambil mulutku mengulum kepala batang kemaluannya, kujilat biji pelirnya hingga ke bagian kepala batang kemaluannya.
Awalnya aku tdk mengizinkan sperma Gugun tumpah keluar di mulutku, namun akhir-akhirnya sering kali kubiarkan spermanya menyembur di dalam mulutku. Bahkan beberapa kali sperma itu yg awalnya tdk sengaja tertelan menjadi sengaja kutelan sampai habis. Memang awalnya aku merasa jijik dan hampir mau muntah rasanya, apa lagi kalau semburan spermanya muncrat dengan keras hingga langsung menyumbat kerongkonganku. Memang pengalaman adalah guru yg terbaik, akhirnya aku pun terbiasa dan boleh dibilang piawai dalam melakukan oral sex sampai lawan mainku orgasme, dan spermanya menyembur keluar di mulutku, kemudian langsung kutelan habis sampai bersih kembali.
Hal yg sama justru sudah dilakukan Gugun sejak dari awal kami melakukan hubungan oral sex, dan Gugun pula yg mengawali mengoral memekku, jauh hari sebelum aku berani dan mau melakukan oral sex pada dirinya. Gugun selalu tdk membiarkan cairan hangat yg keluar dari dalam liang memekku, tumpah begitu saja membasahi sprei tempat tidur yg kami pakai. Gugun selalu menjilat dan menelas habis semua cairan beningku saat aku mengalami orgasme saat dioralnya, soal kenikmatan yg kualami saat itu, sungguh sangat sulit kulukiskan dengan kata-kata, karena rasanya tdk ada kata atau kalimat yg dapat mengartikan bagaimana nikmatnya saat orgasme itu.
Suatu siang yg tanggal dan harinya aku sudah lupa, aku dan Gugun pulang kuliah agak siang karena memang tdk ada kegiatan di kampus. Kuajak Gugun mampir ke rumahku seperti biasanya, dan waktu itu di rumahku juga sedang tdk ada siapa-siapa, kedua orang tuaku sibuk dengan urusannya masing- masing, sedang adikku ada yg masih kuliah dan yg kecil juga belum pulang dari sekolahnya. Suasana dan kondisi rumahku yg kosong dan sepi memungkinkan Gugun untuk bebas mencumbuku, Gugun mengawalinya dengan mencium lembut bibirku yg tipis dan mungil. Kami saling berciuman dan berpagutan, bibir kami saling mengulum, dan tangan kami saling meraba dan meremas daerah- daerah yg sensitif .
Cukup lama kami bergumul di tempat tidurku, sampai akhirnya kami saling menanggalkan busana kami masing-masing, seperti biasanya saat kami melakukan oral sex. Lalu kami sudah telanjang bulat tanpa sehelai pun benang yg menutupi tubuh kami. Dan cumbuan dan ciuman tadi sudah berubah menjadi jilatan yg kami lakukan, kami saling menjilati hingga mencapai posisi favorit kami yaitu 69. Ternyata aku lebih dahulu mengalami orgasme saat melakukan oral sex kali ini, aku benar-benar hanyut dan terobsesi dengan permainan lidah Gugun yg menyapu rata setiap bagian memekku.
Terus terang aku paling tdk tahan saat klitorisku dijilat apa lagi dikulum-kulum. Biasanya darahku seakan serentak secara bersamaan mengalir ke atas kepalaku dan berkumpul di ubun-ubun kepalaku, kalau sudah demikian bendungan pertahananku jebol diterjang badai dan gelombang birahiku yg dahsyat. Namun kali ini rupanya Gugun lebih lama bertahan daripada biasanya, memang tdk biasanya Gugun mampu mempertahankan orgasmenya sebegitu lama saat kukulum batang kemaluannya.
Kali ini rupanya lain, dan karena orgasmenya tak kunjung tiba, Gugun mengubah posisinya dengan menindih tubuhku dengan posisi kami saling berhadap- hadapan. Gugun kembali mencium dan melumat bibirku, masih terasa sisi bekas lendirku yg menempel di mulut Gugun, rasanya sedikit asin dengan aroma yg khas sekali, karena aku juga pernah menjilati jari-jariku setelah melakukan masturbasi, saat itu jari-jariku juga dipenuhi oleh cairan kenikmatan sisa orgasmeku.
Sambil menciumku, Gugun memegang batang kemaluannya dan menggosok-gosokkan ujung kepala batang kemaluannya di antara celah belahan bibir memekku, aku merasakan geli yg bercampur kenikmatan, ada rangsangan tersendiri yg kurasakan saat itu, sehingga membuat liang memekku kembali basah dibanjiri oleh cairan birahi yg mengalir dari dalam rahimku.
Gugun mulai menusuk-nusukkan ujung kepala batang kemaluannya di celah liang memekku, desakan batang kemaluannya terasa agak sakit saat memasuki terlalu dalam ke liang memekku, hingga terkadang aku sedikit tersedak dan mengaduh, namun lama kelamaan aku juga menjadi tdk tahan dengan perlakuan seperti itu, ingin rasanya aku merasakan batang kemaluan Gugun dimasukkan lebih dalam lagi ke liang memekku. Gugun sepertinya juga tahu apa yg kumau, ia mulai menggosokkan batang kemaluannya masuk lebih dalam lagi ke liang memekku. cerita sex
Aku kembali merasakan sakit di dalam liang memekku yg memang belum pernah dimasuki benda apa pun, kali ini ada sedikit rasa perih dari dalamnya. Gugun rupanya juga mengerti akan hal itu, dan ia tdk melanjutkannya dengan gegabah, sambil sesekali meneruskan dorongannya agar batang kemaluannya masuk lebih dalam lagi, Gugun juga memberikan aku waktu luang untuk menarik nafas menahan rasa sakit dan perih yg bercampur nikmat di memekku.
Akhirnya setengah dari batang kemaluan Gugun berhasil menyeruak masuk ke dalam liang memekku, dan Gugun mulai memompanya pelan-pelan sambil terus melakukan tekanan hingga batang kemaluannya benar-benar dapat masuk secara utuh di dalam kemaluanku. Rasa sakit dan perih yg kualami juga makin lama makin hilang berganti dengan rasa nikmat yg selama ini belum pernah kualami. Gugun makin mempercepat pompaannya, batang kemaluannya digenjot keluar masuk di liang memekku, yg makin becek oleh lendir yg tak terbendung, keluar dari dalam rahimku.
“Oo.. Ooh! Aduu.. Uuh!” Aku hanya bisa menyeracau tdk karuan, tanganku berusaha meraih apa saja yg ada di sekitarku, dan kain sprei tempat tidurku yg menjadi sasaran jambakan tanganku, kuremas kain spreiku hingga tempat tidurku makin acak-acakan.
Tubuhku sedikit bergetar, kurasakan ada sesuatu yg aneh di dalam liang memekku, aku sepertinya sedang kencing namun bukan air seniku yg mengalir keluar, namun kutahu itu adalah semburan pelumasku, yg kembali membasahi liang memekku. Memekku mengedut kuat meremas batang kemaluan Gugun yg masih asyik terus memompa liang memekku, kedutan memekku itu akhirnya juga membuat pertahanan Gugun ikut jebol juga. Dapat kurasakan semburan dahsyat di dalam liang memekku saat Gugun melepaskan orgasmenya.
Cukup lama kami berpelukan sambil posisi batang kemaluan Gugun masih tertancap di dalam liang memekku, kurasakan batang kemaluan Gugun pelan-pelan kembali mengecil seukuran normal di dalam liang memekku. Cairan birahi kami berdua yg bercampur di dalam liang memek ku merembes keluar melalui celah lipatan bibir memekku, belakangan baru kutahu diantara rembesan tersebut ada bercak merah yg membasahi sprei tempat tidurku.
Selamat tinggal mahkotaku,demikian bisikku dalam hati sambil mencium bibir Gugun, orang pertama yg memberikan kepuasaan sejati padaku. Baca Cerita Dewasa Lainnya Disini...